Skip to main content

KKPI Kelas X

Buka disini

BEBERAPA KETENTUAN PENGUJIAN STATISTIK DENGAN SPSS

1.      Deskripsi Data : Untuk menghasilkan nilai-nilai deskripsi data cukup gunakan analyzedescriptives statisticdescriptive, maka akan didapatkan nilai-nilai deskriptifnya

2.      Membuat Histogram
Graph – Legacy Dialog – Histogram. Masukkan variabel yang dibuat histogramnya ke Variable. Jika menginginkan ada kurva Normalitas maka pilih Disply Normal Curve. OK

3.      Uji Validitas Butir Soal Tes Berbentuk Essay (Uraian) / Butir Pertanyaan Skala Sikap
(Untuk Soal Tes Berbentuk Pilihan Ganda kurang tepat jika digunakan SPSS, karena rumus korelasi di SPSS adalah korelasi Product Momen dari Pearson dan Spearmen, sedangkan rumus Validitas Soal PG adalah korelasi Biserial)
a.      Input-kan data skor semua responden untuk semua butir soal/pertanyaan (Kolom : nomor Soal, Baris : Nomor Responden). Total Skor juga di-input-kan sebagai koom terakhir.
b.      Lihat output dari Analysize – Correlate – Bivariate. Pilih Pearson, kosongkan kotak untuk Flag Signification. Pada Options pilih Exclude Cases Listwise
c.       Pada Tabel perhatikan hanya pada kolom terakhir atau baris terakhir, angka pada baris signification tidak perlu diperhatikan. Nilai korelasi tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel dari Tabel Product Momen

4.      Uji Reliabilitas Perangkat Soal Tes / Instrumen Skala Sikap
a.      Input-kan data skor semua responden untuk semua butir soal/pertanyaan (Kolom : nomor Soal, Baris : Nomor Responden). Total Skor tidak perlu di-input
b.      Lihat output dari Analysize – Scale – Reliability Analysis
c.       Perhatikan pada Tabel Reliability Statistics kolom Cronbach’s Alpha, nilai pada kolom tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel dari Tabel Product Momen

5.      Uji Homogenitas
a.      Ho : varians data homogen
H1 : varians data tidak homogen
b.      Kriteria tolak Ho jika p value (sig) < 0.05
c.       Masukkan (inputkan) data ke editor data SPSS dengan struktur data sbb :

Kelompok
Data
1
1.1
1
1.2
.

Data Variabel pertama
 
.
.
.
.

1
1.n
2
2.1
2
2.2
.

Data Variabel kedua
 
.
.
.
.
.
2
2.n

d.      Klik analyzecompare meansOne-Way Anova , masukan Data ke dependent list, masukkan Kelompok ke dalam factor list, pilih option, klik deskriptif dan homogeneity of variance test.
e.      Lihat table Test of Homogeneity of Variance, lihat nilai p vaue = sig, jika < 0.05 tolak Ho berarti tidak homogen

6.      UJi Normalitas
a.      Cara I : Klik  analyzedescriptives statisticdeskriptive  pada bagian skewness dan kurtosis. Lihat nilai statistic pada skewness dan kurtosis, jika keduanya berada pada nilai antara -2 dan 2 maka distribusi dat normal.
b.      Cara II : Klik analyzedescriptives statisticexplore. Masukkan semua variabel pada Dependent List. Klik Plot dan pilih Normality Plot With Test. Perhatikan tabel  Test of Normality. Jika nilai sig > 0.05 maka Ho diterima berarti data berdistribusi normal, (Ho : data normal;  H1: data tidak normal).
Untuk memperkuat analisis normalitas maka tampilkan juga Grafik Q-Q Plot

7.      Uji Linearitas
Klik analyzecompare meansmeans masukan data dependent dan independent sesuai tempatnya, Klik OPTION pilih Test For Linierity. Lihat tabel ANOVA tabel (Jika variabel independentnya lebih dari satu maka tabel ANOVA tersebut terpisah untuk masing-masing variabel). Lihat pada kolom sig baris Deviation from linearity, jika >= 0.05 maka terdapat hubungan linear antara 2 variabel, atau garis regresi tersebut linier

8.      Uji perbedaan rata-rata 2 sampel
a.      Membandingkan deskripsi rata-rata kelompok data
b.      Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata antar kelompok : µ1 = µ2
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata antar kelompok :   µ1 ≠ µ2
Kriteria : Tolak Ho bila nilai p-value statsitik uji F (analisis varians) < 0.05
c.       Lihat output analyze - compare means - means masukan data dependent dan independent, lihat tabel ANOVA tabel, lihat (combined)  pada bagian sig, jika < 0.05 maka tolak Ho berarti terdapat perbedaan rata-rata

9.      Uji rata-rata 1 sampel
a.      Membandingkan apakah terdapat perbedaan  atau kesamaan rata-rata suatu kelompok sampel  data dengan suatu nilai rata-rata tertentu.
b.      Lihat output analyzecompare meansone-sample T test masukan variable dalam kolom test variable(s) dengan memberikan nilai tertentu sebagai nilai parameter pada kolom tes value, lihat table One-Sample Test, lihat pada bagian sig (2 tailed) , jika < 0.05 maka tolak Ho berarti rata-rata sample berbeda signifikan dengan rata-rata sampel

10.  Uji rata-rata independent-Sample T Test
Membandingkan rata-rata dari 2 kelompok sampel data indepndent
1.      Masukkan (inputkan) data ke editor data SPSS dengan struktur seperti data untuk pengujian homogemitas.
2.      Masukan data kedalam kolom Test Variable(s) dan masukan data kelompok  kedalam yang merupakan Group Variabel.
3.      Langkah : analyzecompare meansIndependent  Sample T Test.
4.      Lihat table t test for Equality of Means  , lihat equal variance  pada bagian sig (2-tailed) , jika < 0.05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai data berdasarkan pengelompokan group data




11.  One-Way Anova : Untuk Pengujian Homogenitas
a.      Membandingkan apakah terdapat perbedaan atau kesama rata-rata 3 atau lebih kelompok data untuk suatu kategori tertentu. Asumsi yang digunakan adalah variable data berdisribusi normal dan antara kelompok data homogen.
b.      Ho : tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata antar kelopok : µ1 = µ2 = µ3
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata antar kelompok :   µ1 ≠ µ2 ≠ µ3
c.       Criteria tolak Ho jika nilai p value (sig) F test < 0.05
d.      Lihat output analyzecompare meansOne-Way Anova, masukan suatu data nilai yang dibedakan hanya berdasarkan beberapa pengelompokan ke dependent list, masukkan pengelompkan data ke dalam factor list, pilih option, klik deskriptif dan homogeneity of variance test.
e.      Lihat table Anova, lihat nilai sig, jika < 0.05 berarti Ho diterima yang menyatakan ada perbedaan diantara 3  rata-rata atau lebih.
f.        Jika nilai sig < 0.05 maka dapat digunakan post hoc multiple comparison, dimana uji menngunakan analyze yang sama hanya menambahkan klik pada Pos Hoc dan pilih opsi LSD dan Bonferroni
g.      Lihat perbedaan yang signifikan tersebut yang menunjukkan adanya perbedaan diatara 3 atau lebih rata-rata.


12.        ANOVA Dua Arah : untuk Hipotesis Interaksi dua variabel atau Treatment By Level atau Treatment By Treatment
Misal model analisisnya :

Treatment 1
Treatment 2
Level 1
1.1
1.2
Level 2
2.1
2.2
a.      Konstruksikan struktur data sebagai berikut :
Treatment
Level
Data
1
1
1.1
1
1
1.1
.
.
.
.
.
.
.
.

1
1
1.1
1
2
1.2
1
2
1.2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1
2
1.2
2
1
2.1
2
1
2.1
-
.
.
-
.
.
2
1
2.1
2
2
2.2
2
2
2.2
-
.
.
-
.
.
-
.
.
2
2
2.2
Keterangan : Treatment dan Level harus berupa bilangan, tidak boleh huruf.

b.      Copy-kan data tersebut ke editor data SPSS
c.       Klik Analyze – General Linear Model – Unvariate
d.      Masukkan Variabel Data ke Dependent Variabel
e.      Masukkan Variabel Treatment dan Level ke Fixed Factor
f.        Pada Option pilih Descriptive Statistic  dan Homogenity Test
g.      Blok OVERALL, Treatment dan Level kemudian pindahkan ke kolom Display Mean For
h.      Pada Output-nya perhatikan pada tabel Test of Beetween-Subject Effects, seperti berikut :

Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable : Data
Source
Type III Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Corrected Model
2610.550a
3
870.183
9.206
.001
Intercept
35196.050
1
35196.050
372.346
.000
Treatment
1110.050
1
1110.050
11.743
.003
Level
616.050
1
616.050
6.517
.021
Treatment * Level
884.450
1
884.450
9.357
.007
Error
1512.400
16
94.525


Total
39319.000
20



Corrected Total
4122.950
19



a. R Squared = .633 (Adjusted R Squared = .564)
i.        Kesimpulan : Perhatikan pada kolom sig baris Treatment*Level, jika nilai dari sig < 0.05 maka hipotesis interaksi tersebut signifikan (ada interaksi antara treatment dan level).
j.        Untuk hipotesis perbedaan dua kelompok data, misal Treatment 1 dan Treatment 2, tinggal melihat nilai sig untuk baris Treatment. Ketentuannya sama yaitu jika nilai dari sig < 0.005 maka hipotesis Treatment 1 berbeda dengan / lebih tinggi dibanding Treatment 2 adalah signifikan.

13.  Analisa Korelasi Tunggal (Partial)
a.       Setelah data semua variabel di-input-kan ke editor SPSS, hasil analisis korelasi adalah output dari : Analyze – Correlate – Bivariate. Pastikan rumus koefisien korelasi yang terpilih adalah Pearson, untuk Test Signifikansinya adalah Two-Tailed, dan Flag Significant Correlate tercentang. 
b.      Perhatikan Tabel Output !
Contoh : Untuk Korelasi partial antar 4 buah variabel diperoleh hasil sbb :

Correlations


X1
X2
X3
Y
X1
Pearson Correlation
1
.019
.191
.777**
Sig. (2-tailed)

.912
.272
.000
N
35
35
35
35
X2
Pearson Correlation
.019
1
.084
.081
Sig. (2-tailed)
.912

.630
.645
N
35
35
35
35
X3
Pearson Correlation
.191
.084
1
.375*
Sig. (2-tailed)
.272
.630

.026
N
35
35
35
35
Y
Pearson Correlation
.777**
.081
.375*
1
Sig. (2-tailed)
.000
.645
.026

N
35
35
35
35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Koefisien korelasi pasangan variabel-1 & Variabel-2 bisa dilihat sesuai pasangan baris-kolom. Signifikasi dari koefisien korelasi tersebut dinyatakan oleh keterangan yang ada di bawah tabel, yaitu :
·         untuk tanda ** (dua bintang) maka koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf nyata 1% 
·         untuk tanda * (satu bintang) maka koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf nyata 5%, berarti tidak signifikan pada taraf nyata 1%
·         untuk yang tidak ada tanda bintangnya maka koefisien korelasi tersebut tidak signifikan


14.  Analisa Korelasi Ganda
Untuk mendapatkan Koefisien Korelasi Ganda perhatikan output dari : Analyze – Regression – Linear. Perhatikan pada tabel Model Summary. Contoh :

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.812a
.660
.627
14.10951
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Koefisien korelasinya adalah bilangan yang tertera pada kolom R, hanya saja dalam hal ini tidak ada hasil pengujian signifikansi koefisien korelasi tersebut, sehingga untuk pengujian signifikansinya harus dilakukan secara manual.


15.  Analisa Regresi
Untuk mendapatkan hasil analisis regresi perhatikan output dari : Analyze – Regression – Linear.
a.       Koefisien-koefisien persamaan garis regresi bisa dilihat pada tabel Coefficients.
Contoh : untuk persamaan garis regresi dengan 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat maka perhatikan contoh berikut :

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-8.017
21.515

-.373
.712
X1
.791
.115
.732
6.860
.000
X2
.042
.093
.047
.447
.658
X3
.239
.110
.231
2.161
.039
a. Dependent Variable: Y

Jika persamaan regresinya adalah  maka dari hasil tersebut persamaan regresi yang terbentuk adalah

b.      Untuk pengujian signifikansi masing-masing koefisien regresi a1, a2, dan a3 maka bisa digunakan Kolom F atau Kolom Sig :
·        Jika digunakan Kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah :
“jika sig > 0,05 maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan
·        Jika digunakan Kolom F, maka kriteria signifikansinya adalah :
“jika Fhitung > Ftabel maka koefisien regresi tersebut tidak signifikan
                  Ftabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada distribusi F

c.       Sedangkan signikifansi dari garis regresi ganda tersebut bisa dilihat hasil yang ada pada tabel ANOVA. Perhatikan contoh berikut :

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
11965.312
3
3988.437
20.035
.000a
Residual
6171.431
31
199.078


Total
18136.743
34



a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

·         Jika digunakan Kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah :
“jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut tidak signifikan
·         Jika digunakan Kolom F, maka kriteria signifikansinya adalah :
“jika Fhitung > Ftabel maka garis regresi tersebut tidak signifikan
                  Ftabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada distribusi F

Popular posts from this blog